Kordinator Diplomat West Papua Tuan. Benny Wenda |
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Koordinator Diplomasi
Internasional untuk pembebasan Papua, Benny Wenda menyeruhkan kepada
negara-negara di seluruh dunia untuk mendesak Indonesia membebaskan dua
jurnalis asal Francis, Valentina Burrot (29 ) dan Thomas Dandois (40)
yang ditangkap di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Kamis (07/08/14) lalu.
"Kami menyerukan kepada orang yang percaya pada keadilan, kebebasan dan demokrasi, termasuk semua wartawan media di seluruh dunia untuk memberikan tekanan kepada pemerintah Indonesia untuk melepaskan segera 2 wartawan Prancis itu," kata pendiri kampanye Papua Merdeka itu.
Dalam keterangan tertulis yang diterima majalahselangkah.com, Minggu (10/08/14), Benny Wenda menegaskan, "Ini adalah abad ke-21 dan Indonesia masih menangkap wartawan yang ingin mengatakan yang sebenarnya."
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas keberanian Valentina Burrot (29 ) dan Thomas Dandois (40) untuk meliput konflik di Papua Barat.
"Kami berterima kasih untuk keberanian mereka. Mereka bekerja di media untuk menceritakan kisah kami. Selama 52 tahun hingga sekarang ini militer Indonesia telah berusaha menyembunyikan apa yang mereka lakukan di Papua Barat dan membuat kita diam," tulisnya.
"Mengapa mereka selalu mencoba untuk menghentikan wartawan asing untuk membuat laporan? Indonesia tidak ingin dunia tahu tentang Papua Barat. Sudah 500.000 rakyat kami di Papua sudah telah dibunuh selama 52 tahun ini," tulisnya.
Wenda berharap kedua wartawan ini dalam keadaan baik-baik saja di Papua dan dapat kembali ke keluarga mereka dalam keadaan selamat. "Kami berdoa agar mereka aman dan kembali ke keluarga mereka, bahwa Kepolisian Republik Indonesia melepaskan mereka segera," tulis Wenda. (GE/003/Admin/MS)
"Kami menyerukan kepada orang yang percaya pada keadilan, kebebasan dan demokrasi, termasuk semua wartawan media di seluruh dunia untuk memberikan tekanan kepada pemerintah Indonesia untuk melepaskan segera 2 wartawan Prancis itu," kata pendiri kampanye Papua Merdeka itu.
Dalam keterangan tertulis yang diterima majalahselangkah.com, Minggu (10/08/14), Benny Wenda menegaskan, "Ini adalah abad ke-21 dan Indonesia masih menangkap wartawan yang ingin mengatakan yang sebenarnya."
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas keberanian Valentina Burrot (29 ) dan Thomas Dandois (40) untuk meliput konflik di Papua Barat.
"Kami berterima kasih untuk keberanian mereka. Mereka bekerja di media untuk menceritakan kisah kami. Selama 52 tahun hingga sekarang ini militer Indonesia telah berusaha menyembunyikan apa yang mereka lakukan di Papua Barat dan membuat kita diam," tulisnya.
"Mengapa mereka selalu mencoba untuk menghentikan wartawan asing untuk membuat laporan? Indonesia tidak ingin dunia tahu tentang Papua Barat. Sudah 500.000 rakyat kami di Papua sudah telah dibunuh selama 52 tahun ini," tulisnya.
Wenda berharap kedua wartawan ini dalam keadaan baik-baik saja di Papua dan dapat kembali ke keluarga mereka dalam keadaan selamat. "Kami berdoa agar mereka aman dan kembali ke keluarga mereka, bahwa Kepolisian Republik Indonesia melepaskan mereka segera," tulis Wenda. (GE/003/Admin/MS)
0 komentar:
Posting Komentar
silakan komentari