Aktivis

SELEBARAN BAGI-MU REVOLUSIONER DI KUNUME KOPI (ANJUNGAN EXPO-WAENA)

Foto Demo KNPB 20 Maret 2012
SELEBARAN BAGI-MU REVOLUSIONER DI KUNUME KOPI (ANJUNGAN EXPO-WAENA)
Jangan pernah takut kepada penjajahmu. Sebab penjajah tetaplah penjajah. Penjajah tidak akan pernah memberi sedikitpun kebebasan kepada yg di jajah (Marten Luter. King).
Sekali lagi jangan takut kepada bagsa colonial republik ini; karena ketika kita menunjukkàn sikap panik dan takut kepada mereka maka disitulah tujuan penjajah berhasil. Ingat bahwa musuh yg paling berat adàlah rasa takut itu sendiri. TNI/POIRI, KOPASUS, DENSUS 88, ISIS, BIN, BAIS, Apalagi INTEL Yang lao-lao diseluruh tanah Papua Barat ini,
Sesungguhnya merrekà juga takut, Takutnya lebih dari kita apabila tidak memegang senjàta, pake sepatu larAs, dan atribut lainnya. Mereka hanya menang karena alat" negara colonial itu.
Jangan takut ade-adeku di kunume kopi (Expo), walau honai kalian digrebek oleh oknum aparat colonial agen kapitalis yang tidak bertanggungjawab dan beretika itu. Kebalkan jiwa kalian, pastikan diri kalian ada dan dilàhirkan, dididik sampai dibesarkan, bahkan Matipun Hanya utk itu. Dan jangan pula takut karena kita bersama Agenda kita di lindungiy oleh seluruh rakyat papua, Komponen gerakan Pembebasan, Tulang-belulang yg menyuburi negeri ini, juga Alam dan Allah Sang Khalik Langit dan bumi ini.
Jangan takut, sebab kalian ada bukan kebetulan, namun kalian ada di kunume kopi itu karena dipilih dan diseleksi oleh hukum rimbah. Maka bertahanlah untuk lawan dengan cara dan gaya kita sendiri, yang pernah kalian belajar di kelas. 
Pada Kuliah umum yang diberikan oleh guru-guru besar kalian di Universitas Merdeka-Fakultas Referendum. Disana tidak pernah mengajarkan mata kuliah Rakit Bom, Rakit senjata/buat peluruh, belajar jihad, terorisme dan isis. tetapi Kita punya mata Kuliah adalah menjadi Aktivis, Orátor, Korlap Aksi Damai, Kampanye Referendum dan Papua Merdeka sebagai alat lawan sudah jelas, Yakni: (megaphone, spanduk, kamera, selebaran, kaca mata riben, Armi kebesaran, buku, bolpoin dan Handpone.
Jangan takut kepada budak-budak kapitalis Amerika itu, karena sampai kapanpun tidak akan berhasil tujuan mereka/ Sang koloniàl dan kapitalis, Biar bagaimanapun akan juga ketahuan, sebab Tuhan kita adalah Tuhan Yang Adil. Kitalah pemilik kebenaran sejarah, maka tentu Tuhan ada di pihàk kami.
Jangan takut, sebab kita bukan pencuri, pemerkosa atau teroris. Kita peçinta kebenaran, kejujuran dàn keadilan sejati. Pasti kita akan menang. Sekali lagi kita akan merebut kembali hak kedaulatan kami secara mutlak di hadapan siapapun termasuk Tuhan Allah akan pasti turut menyaksikan dan menyetujuinya. Itu pasti dàn amin.
Jangan takut sebab, perilaku dan kemampuan negara untuk menjamin keamanan terhadap warganya sendiri sudah tidak mampu. Tidak màmpu kàrena memang tidàk sanggup lagi. Dunia internasional sudah mengetahuinya secara utuh siapa sih Indonesia sesungguhnya....???. Berapa banyak dosa busuk dan utang yang harus melunasi...??? Hanya tinggal tunggu waktu. Kapan REFERENDUM...???. Itupun Indonesia sudah tàhu. Buktinya jakarta binggung, atas kampanye-kampanye terbuka di kawasan pasifik dan Uni eropa serta sebagian negara" kulit hitam melalui wadah ULMWP, MSG , PIF, FWPC, ILWP, IPWP dll... termasuk gerakan dalam negeri.

Percaya bahwa detik ini para petinggi negara di jakarta lagi kebakaran jenggot dan perang saraf atas gerakan perjuangan damai rakyat west papua semakin maju dan modern, baik di luar negeri maupun dalam negeri. Juga mereka yang bergerilya di hutan (TPN-PB).
Colonial dengan sengaja terus menerus ciptakan berbagai opini kuno hanya untuk pengalihan issue Papua Merdeka dengan cara-cara kuno dan tidak profesional. Jujur bahwa, indonesiai sudah tidak punya simpati lagi dimata masyarakat internasinal, alasannya iklan yang selama ini pakai debagai alat kampanye bukan lagi iklan asli (teori lain-praktekpun lebih lain).

Jangan takut karena kemerdekaan ada dipundak kita dan di àmbangpintu. Oleh sebab itu, dengan jiwa besar mari Kita juga bersyukur kepada cara-cara dan perilaku kekerasan colonialisme seperti ini. Karena apa....??? Secara sadar mereka/Aparat Negara colonial justru mempercepat dan memperkencang proses kampanye menuju Kemerdekaan Abadi bagi West papua. Mereka tidak sadar, kalau mereka memaksa kita untuk cepat Referendum dan Merdeka.

Jangan takut Nagoromi Ap Kainteklah,,, Cara seperti ini membuktikan bahwa kolonial kehilangan akal sehat untuk mencari dan mencari solusi yg tepat bagi West Papua. Propaganda dan skenario politik selalu dan selalu hanya itu-itu saja. Sekarang dunia moderen dan canggih, masyarakat papua sudah pintar untuk memilih apalagi kami yang terpelajar. Pasti kita memilih referendum bila tiba saatnya. Kecuali hanya anak babi sajalah memilih tuk merah putih palsu.

Imanku mengatakan bahwa, Reverendum terjadi di tanah air West Papua maka, Mereka yang memanfaatkan kepentingan jakarta seperti Saudara Nick Messet, Albert Yoku, Nikolas youwe, Ramses Ohee, Lenis Kogoya, Costan Karma, Lipius biniluk dan tokoh-tokoh ternama lainnya juga Penggurus dan anggota BMP, LMA, FETERAN, PEMUDA PANCASILA Dll.... Pasti dan Pasti saja akan memilih REFERENDUM. Saat ini mereka brgitu karena tidak ada ideologi dan hanya mencari sepiring nasi.
Jangan takut karena keinginan daging/nafsu colonial indonesia sudah gagal. Entah OTSUS, PEMEKARAN, UP4B, Dll... Apalagi mengindonesianisasikan orang Papua Batat dalam ideologinya. Hahahaaa..
.... gagal total dan sungguhmati tidak ada solusi lain selain Referendum sebagai demokrasi ideal yang diakui dan di hormati oleh masyarakat internasional (Dewan PBB).
Jangan pula takut. Intinya Colonial Indonesia sedang menunjukkan kebodohan dan ketakutan di hadapan kita maupun masyatakat intrtnasional. Maka mari kita tetap setia dlm perkara-perkara ini.
Kita akan mengusir penjajah dari tanah leluhur kita.
Dalam perjuangan yang penuh liku ini, Kata yang paling tepat hanya kata LAWAN. Selain kata lawan tidak ada, maka mari terus kita LAWAN. Daripada kita mati konyol didalam iklan-iklannya jakarta, walaupun kita tidak berjuang banyak. Hanya kata LAWAN yang paling indah dan sempurna dalam Revolusi.
Bismillahrahim...
Wassalammuallaikum. Wr. Wbr...
Wajib para Pembaca ikuti adengan di bawah ini:
Sebelumnya Kepalkan tangan kiri-Mu...!!!
Dan AngkatLah tinggi-tinggi. Sebagai simbol perlawanan-Mu terhadap Colonial.
Penulis : W.W. S W Salam Revolusi.......!!!
Pembaca : Kita Harus Mengakhiri (3x).
"LAWAN.....!!!!"

About Suara Duka Dari Papua

1 komentar:

silakan komentari

Diberdayakan oleh Blogger.