KNPB
: 75 AKTIVIS KNPB DITANGKAP AKSI GABUNGAN
3 ORAGANISASI YANG ISMEDIASI OLEH KNPB UNTUK MENDUKUNG ULMWP
West Papua, Mnukwar Rabu, 20 Mey
2015 WPNCL, NRFPB, PNWP bersama rakyat West Papua melakukan aksi turun jalan.
Aksi damai dimediasi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dengan agenda mendukung ULMWP sebagai lembaga legislasi
rakyat West Papua di MSG dan menuntut wartawan asing masuk di tanah Papua.
Titik aksi di Amban pohon beringin depan kampus UNIPA tepat pukul 09.00 masa aksi suda berorasi. Pihak kepolisian dan Brimob lengkap dengan
senjata dan dengan sejumlah kendaraan yang dilengkapi dengan alat organik
melakukan penghadangan. Negosiasi berlangsung namun pihak polisi tidak
mengijinkan adanya aksi tersebut. Masa aksi di bubarkan dengan kekerasan, menembak gas air mata, sedangkan masa tidak
melakukan perlawanan.
Salah satu saksi Edmon D. Mambrasar mengatakan bahwa “tindakan
yang dilakukan oleh pihak keamanan dalam hal ini polisi dan brimob adalah
sangat anarkis karena masa aksi tidak melakukan kekerasan pihak keamananlah
yang justru melakukan kekerasan dengan cara menangkap ketua KNPB Mnukwa
Alexander Nekenem dengan cara yang tidak manusiawi dianiaya dan di susul penangkapan dalam
jumlah masa aksi yang banyak”. Jumlah masa aksi yang diangkut dari Amban 63
orang.
Proses penangkapan ketua KNPB
Alexander Nekenem dengan cara yang sangat
tidak manusiawi di depan masa aksi
dengan cara menarik dan memukul dengan karet mati, rotan dan menarik baju oleh brimob dan polisi akhirnya
sebanyak 63 orang dinaikan pada terek
Brimob dan menuju ke mako brimob dan
langsung diarahkan ke mako brimob. Masa aksi saat naik truk dan diatas truk,
aparat polisi dan brimob masi menganiaya dengan menggunakan karet mati dan
tongkat. Ketika tragedi ini terjadi masa aksi tidak melakukan perlawanan
Polisi dan Brimob juga menembakan
gas air mata sehingga terjadi gangguan yang sangat fatal kepada siswa/I Sekolah
Dasar (SD) yang sedang malakukan Ujian Nasional UAN pada hari terakhir ujian
dan akhirnya proses UAN pun tidak
berjalan lancer karena penembakan gas
air mata terjadi pada masa aksi dan
kepada siswa/siswi dan guru yang sedang melakukan ujian. Polisi dan
brimob menembakan gas air mata menuju sekolah yang berjarak ± 15 meter. Akibat dari pada penyemprotan gas
air mata ini dapat mengorbankan 3 siswa
yaitu Jesika Songbes 7 tahun, Eka songbes 5 tahun dan keren Rini 4 tahun akibat dari pada itu
adalah terjadi gangguan pada mata dan saluran pernapasan sehingga sempat
dilarikan ke RSD Mnukwar.
Menurut keluaraga korban mama
kandung dari eka Regina Songbes “
tidakan pihak keamanan tersebut sangat tidak manusiawi karena pihak keamanan
dalam hal ini polisi dan brimob tidak tau malu tidak tembak pada sasaran yaitu
ke masa aksi tetapi di arahkan pada bagian sekolah dan rumah sehingga yang menjadi korban adalah
anak anak kecil yang sebenarnya tidak
tau menau tentang aksi yang sedang dilaksanakan itu yang distikmakan BIKIN KACO
KEADAAN”.
Menurut kepala sekolah Tine songbes
“ yang menembak gas air mata ke sekolah itu brimob sehingga anak sekolah lari
kehutan melalui belakang sekolah sehingga ujian terakhir nasional pun tidak
dilaksanakan, perlakuan pihak keamanan yaitu polisi dan brimob harus bertanggung jawab atas nasip
siswa/I yang tinggalkan waktu sisa ujian nasional, kalau mau amankan masa aksi
diamankan baik baik bukan tembak gas air
mata secara berutal. menurut saya polosi sangat anarkis dalam menangani masa
aksi. kalo ada aksi biasanya berjalan lancara tapi hari ini
polisi sangat arogan dan membabi buta, tidak piker ini ada anak sekolah”
Penangkapan masa aksi juga terjadi
pada titik yang berbeda yaitu kwawi pada
pukul 07. 00 waktu Papua Barat tempat
orasi pelabuhan ketapan tempat
penyebrangan pulau mansinam . Tepat pada pukul 09.00 pihak keamanan
(polisi & brimob) datang dengan
menggunakan 2 truk menghampiri masa aksi tidak melakukan negosiasi yang baik
dari pihak keamanan NKRI membubarkan dan
menangkap serta masa aksi sebanyak 10 orang diangkut dan dibawa ke mako brimob.
Masa aksi dikabarkan sebelumnya dianiaya. Berikut nama nama mereka :
1. Demen Dolame
2. Samuel Mabel
3. Cristin Yeimo
4. Deli Pigai
5. Man wandik
6. Maikel jikwa
7. Nius ingibal
8. Jois
9. Insos
10. Alfin
marisan
Di titik kumpul lain di wosi masa aksi dibubarkan dan
atribut aksi Bendera KNPB, Mega phone disita aparat kepolisian dan brimob serta
masa aksi dibubarkan.
Selanjutnya, Masa aksi di titik
kumpul amban berkumpul kembali dan menuntut masa aksi yang ditahan segera
dibebaskan. Tepat jam 1.15 tim negosiator berbicara dengan pihak kepolisian di
polsek Amban dan mereka menjamin akan bebaskan masa yang ditahan di mako
brimob. Sehingga masa aksi yang berkumpul di amban menuju kantor Dewan Adat
dengan mengunakan 2 truk dan puluhan sepeda motor untuk bergabung dengan masa
aksi yang lain dan menduduki kantor
Dewan Adat untuk melakukan ibadah bersama. Setelah itu masa aksi menyatakan sikap kepada pihak
kepolisihan “ jika 75 orang yang ditahan
tidak dibebaskan masa aksi tidak akan bubar. Tetapi tepat pukul 15.00 polisi
dan brimob dengan kelengkapan lengkap dengan alat organik, terek dan mobil bara
kuda memadati depan jalan dan memaksa masa aksi untuk bubar dan dintruksikan
bahwa tidak bubar maka mereka akan paksakan untuk kasih bubar. pada pukul 15. 40 akhirnya masa aksi bubar dari kantor
Dewan Adat.
Menurut via SMS dan telpon dari salah satu masa aksi yang
ditahan di Mako Brimop Marianus
Tabuni “ terjadi kekerasan/penganiayaan dan penjemuran pada terik panas matahari, di
pukul, ditentang, sehinga sebagian masa aksi kritis. Sangat tidak manusiawi,
terjadi kekerasan yang sangat fatal pada beberapa masa tahanan yaitu:
1.
Alexander Nekenem (Ketua KNPB)
2.
Marten Agapa (Ketua ikatan mahasiswa
pegunungan tengah IMPT)
3.
Abraham Togodli Mahasiswa
4.
Obet Kabak Mahasiswa
5.
Roben Sunyap Mahasiswa
6.
Bleam Iksonom Mahasiswa
7.
Iko Laplo Mahasiswa
8.
Apsek Jikwa Mahasiswa
Sampai saat ini tepat pada pukul 19.
00 malam berita ini dinaikan masa aksi yang ditahan di mako brimob belum
dibebaskan, padahal perjanjian/negosiasi awal dengan pihak kepolisihan akan
dibebaskan pada sore hari. Masa aksi yang ditahan di Mako Bribob saat ini
mereka lemas karena tidak minum dan makan. Menurut via telpon yang diterima
dari salah satu tahanan masa aksi Marianus Tabuni bahwa “Dari 75 masa aksi yang ditahan yang sedang menjalani proses pemeriksaan oleh
pihak kepolisihan. diperiksa secara khusus dan dipisahkan yaitu:
1.
Alexander nekenem (ketua KNPB Mnukwar)
2.
Yoram magai ( Sekjen Knpb Mnukwar)
3.
Oten gombo (Anggota KNPB)
4.
Nopinus umaoba (Anggota KNPB)
Hingga malam ini masa aksi masih
menantikan kebebasan dari 75 orang yang sedang ditahan di mako brimob. Mohon
dukungan dari seluruh rakyat west Papua di Tanah Air agar saudara kita bisa
dibebaskan. Rencana besok masa aksi akan melakukan aksi menuntut 75 orang yang
ditahan harus dibebaskan. untuk nama-nama selengkapnya akan dilampirkan setelah
masa aksi bebas dari mako brimob.
0 komentar:
Posting Komentar
silakan komentari