Sidang Lanjutan Tiga Tahanan Politik Di Biak Ditunda

Yudas Kossay Kiri, Apolos Sroyer Kanan Dortheus Bonsapia tenga LP Biak

SIDANG LANJUTAN TERHADAP TIGA TAHANAN POLITIK, KETUA PRD BIAK APOLOS SROYER, SEKARTARIS KNPB YUDAS KOSAY DAN DORTHEUS BONSAPIA KEMBALI DI TUNDA 

Sidang lanjutan ke dua terhadap Tiga tahanan politik di Biak kembali ditunda lagi yang ke dua kalinya. Sidang pertama dengan agenda pembacaan surat dakwaan oleh jaksa dilakukan pada tanggal 16 oktober 2015. kemudian sidang ke dua direncanakan pada tanggal 22 Oktober 2015, dengan agenda pemeriksaan terhadap saksi-saki namun, persidangan tidak dilanjutkan dengan alasan tidak ada jaks tidak memanggil saksi akhinya sidang ditunda hari tanggal 23 otober 2015.

 Penundaan ke dua kembali terjadi penundaan pada hari jumat 23 Oktober 2015, dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi, tetapi sidang hari ini kembali ditunda yang ke dua kalinya. penundaan persidangan terhadap tiga Tahanan Politik di biak Masing-masing APOLOS SROYER mantana ketua KNPB biak, saat Ini sebagai Ketua Parlemen Rakyat Daerah Wilayah Biak. YUDAS KOSSAY Sekertaris Umum KNPB wilayah Biak dan DORTHEUS BONSAPIA anggota NFRPB. 

penundaan persidangan ini dilakukan karena saksi-saksi yang di panggil oleh jaksa Penuntut umum tidak hadir dalam persidangan. saksi-saki ditujuk oleh oleh kejaksaan berjumlah 6 orang yang merupakan anggota KNPB dan PRD wilayah Biak. 

saksi -saksi yang dipanggil antara lain : 1. Yulianus mandowen (ketua knpbbiak), 2 Yan P. Pondayar ( ketua I knpbbiak), 3.Andrias Dimara (sekret I knpbbiak), 4. Piter marisan ( keamanan knpbbiak), 5. Thitus mirino ( komisr inteljn, 6. Marthinus morin anggota PRDBiak. 7. Ruslan Umagapi (Anggota Polisi)

Enam orang yang ditunjuk atau dipanggil oleh jaksa semuanya anggota KNPB wilayah Biak. Hal ini bagian dari politik adu domba karena saksi kebanyakan anggota KNPB dan PRD. Tetapi juga jaksa penuntut umum tidak memiliki saksi yang kuat untuk menghukum mereka. 

Tiga tahanan politik Apolos Sroyer Ktua PRD Biak, Yudas kosay dan Dortheus Bonsapia ditangkap pada tanggal 20 Mei 215. mereka ditangkap karena rencana aksi demo damai mendukung ULMWP menju MSG di honiara pada bulan juni lalu. Mereka ditudu pasal makar dan Penghasutan dengan ancaman 15 tahun penjara sesui dengan surat dakwaan dari jaksa. 

Surat Dakwaan dari jaksa Penuntut Umum JPU tersebut dengan ancaman pasal berlapis, yaitu pasal 14 ayat 1 Undang –undang dasar Rebuplik Indonesia nomor 1 tahun 1946 tentang hukum pidana Jo pasal 55 ayat 1, ke 1 KUHP , pasal 160 KUHP Jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP,Pasal 160 ayat 1 kuhp jo pasal 55 ayat 1 ke 1 kuhp dan Pasal 53 ayat 1 KUHP . 

Dengan ancaman Hukuman masing-masing Pasal undang-undang dasar RI Nomor 1 tahun 1946 ancaman Hukuman 14 tahun sedangkan pasal 160 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun ke atas. Ancaman hukuman pasal berlapis tersebut dikenakan kepada ke Tiga tahanan politik di biak Masing- masing Apolos Sroyer ketua PRD yudas Kossay sekertaris Umum KNPB dan Dortheus Bonsapia NFRPB. Sidang perdana terhadap 3 tahanan politik tersebut direncanakan antara tanggal 15 atau 16 oktober 2015 mendatang.

 Ketiga Tahanan politik tersbut ditangkap pada tanggal 20 Mei 2015, terkait rencana aksi demo damai yang dimediasai oleh KNPB di seluruh Wilayah teritori west Papua sorong sampai merauke untuk Mendukung ULMWP masuk ke MSG di honiara solomon Island.

SHARES

Share

Pin it

Tweet

Share

Share

Share

Buffer

Print

About Suara Duka Dari Papua