HIMBAUAN
UMUM KNPB AKSI NASIONAL
52 tahun Wilayah Papua Barat terus di isolasikan oleh pemerintah Rebuplik Indonesia dari Pantauan dunia dan Masyarakat
Internasional Pemerintah terus membungkam ruang demokrasi di Papua dan pembatasan terhadap jurnalis asing, lembaga‑lembaga kemanusiaanmaupun LSM yang bergerak sebagai pemerhati kemanusiaan juga dibatasi.
Hal ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menutupi kejahatan Negara di Papua Barat selama 52 tahun lebih pelanggaran HAM, wilayh Papua Barat tidak pernah luput dari, Pembunuhan , pemerkosaan, permpasan, penagkapan , penyiksaan, Pemenjaraan dan
diskriminasi rasial dan kejahatan lainya yang dilakukan oleh Negara dari
tahun ke tahun terus terjadi di negeri ini.
Pembungkaman
Ruang demokrasi pembatasan terhadap wartawan Asing dan lembaga kemanusian
lainya untuk mengujugi wilayah Papua Barat, upayah ini dilakukan untuk
mengisolasi wilayah Papua Barat dari pantauaan mata masyarakat internasional.
Hal ini telah terbukti dengan penagkapan dua wartawan di wamena pada tanggal 6 Agustus 2014. militer Indonesia menangkap dua wartawan Perancis yang mencoba ekspos ke dunia internasional tentang apa yang terjadi di Papua Barat melalui filem dokumenter. Namun dua wartawan asal Prancic Thomas Dandois, Valentine Bourrat tersebut ditangkap oleh polisi dan sementra masih di tahan di Jayapura.
Hal ini telah terbukti dengan penagkapan dua wartawan di wamena pada tanggal 6 Agustus 2014. militer Indonesia menangkap dua wartawan Perancis yang mencoba ekspos ke dunia internasional tentang apa yang terjadi di Papua Barat melalui filem dokumenter. Namun dua wartawan asal Prancic Thomas Dandois, Valentine Bourrat tersebut ditangkap oleh polisi dan sementra masih di tahan di Jayapura.
Kami rakyat Papua Barat
menyampaikan banyak terima kasih dan patut memberikan apresiasi atas keberanian mereka yang masuk ke
Papua memberikan informasi sesunggunya kepada dunia internasional. Namun militer Indonesia telah berusaha untuk
menyembunyikan apa yang terjadi di Papua Barat selama 52
tahun mereka (NKRI) lakukan di Papua Barat dan membungkam
kebebasan press, Indonesia selalu menghentikan wartawan asing masuk hanya mereka takut wartawan asing
melaporkan situasi Papua. Indonesia tidak
ingin dunia tahu tentang Papua Barat.
Kami Badan Pengurus Pusat KNPB menyerukan kepada 28 KNPB wilayah, KNPB Konsulat, 23 PRD, semua Oragisasi Perjuangan dan semua orang di Papua Barat seluruh tanah air West Papua untuk memberikan dukungan dan mendesak NKRI membebaskan dua wartawan asal prancis Thomas Dandois, Valentine Bourrat.
Thomas Dandois dan Valentin
Bourrat ditudu dengan pasal maker dengan hukuman minimal 5 tahun penjara. Dan kasus
mereka dari inmigrasi dilimpakan ke kejaksaan untuk selanjutnya mengikuti
proses hukum . Oleh karena itu demi kebebasan dan keadilan, keberlangsungan demokrasi
di Papua Barat rakyat papua harus
memberikan dukungan kepda mereka.
Berdasarkan
hal tersebut KNPB akan mengadakan aksi Nasional secara serentak pada tanggal 13
Oktober 2014, di seluruh tanah air sorong sampai merauke, dengan isu Utama
rakyat Papua Barat mendesak Pemerintah Rebuplik Indonesia (NKRI) Segera membebaskan
Dua wartawan Prancis Thomas dan Valentin tanpah syarat. Untuk itu seluruh wilayah
KNPB sesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing. Sementara itu di kota
jayapura dan Kabupaten Kerom dan Kabupaten jayapura aksi di Pusatkan di kantor
Inmigrasi di kota jayapura. Aksi tersebut dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : SENIN 13
OKTOBER 2014
TEMPAT : KANTOR INMIGRASI
WAKTU : 09.00 WPB Sampai Selesai
TITIK KUMPUL : POS 7 SENTANI, EXPO, PERUMNAS III
DEPAN POS ABE TAMAN IMBI HALTE YAPIS DAN DOK 9
Demikian
seruan aksi Nasional ini kami buat dengan penuh tanggung jawab, atas perhatian
dan partisifasi dari Bapak Ibu saudara/i seluruh komponen rakyat Papua Barat
tak lupa kami haturkan berlimpah terima kasih Tuhan Yesus Meberkati.
SALAM
PEMERONTAKAN….!!!
Numbay, 06 Oktober 2014
Badan Pengurus Pusat
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT
(BPP-KNPB)
AGUS KOSAY ONES SUHUNIAP
Ketua I Sekertaris Umum
0 komentar:
Posting Komentar
silakan komentari