PNWP & KNPB

KNPB SERUKAN ORANG PAPUA BOIKOT PILPRES DENGAN DAMAI DAN BERMARTABAT

Ketua I KNPB Pusat Agus Kossay Dan Jubir Nasional KNPB Bazoka Vietnam Logo

Jayapura, 7/7 (Jubi) – Badan Pegurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (BPP. KNPB) menyerukan rakyat sipil bangsa Papua Barat wilayah Sorong sampai Merauke agar memboikot Pilpres 9 Juli dengan cara-cara damai, bermartabat dan demokratis


“Namun sebagai orang asli Papua (OAP) kami menyerukan agar tidak terlibat dalam pemilihan Presiden Indonesia 9 Juli mendatang karena OAP bukan berasal dari Indonesia, bukan bagian dari Indonesia dan bukan Indonesia “ demikian tertera dalam rilis yang diterima media ini siang tadi, Senin, 7/7.

masih dalam rilis itu, KNPB juga menyatakan bahwa OAP adalah salah satu bangsa tersendiri yang sama dengan suku bangsa lain di muka bumi ini, maka sikap OAP untuk tidak memilih orang lain itu hak mutlak.
Lima poin pernyataan dalam seruan boikot damai ini, pertama, kepada seluruh rakyat sipil bangsa Papua Barat bahwa menjelang Pilpres tidak boleh melakukan atau menyikapi boikot Pilpres 9 Juli 2014 di luar dari himbauan umum KNPB. Kedua, KNPB akan bertanggung jawab sesuai himbauan umum yang sudah kami keluarkan secara nasional. Melakukan boikot Pilpres dengan cara-cara damai, bermartabat dan demokratis.

Tiga, KNPB dengan tegas menolak sikap-sikap pengiringan atau kriminalisasi gerakan KNPB dengan adanya peristiwa-perisitiwa yang terus terjadi belakangan ini dan penangkapan sewenang-wenang oleh polisi kepada anggota KNPB tanpa alasan yang jelas.

Empat, KNPB minta polisi segera bebaskan Ketua Komisaris Diplomasi KNPB wilayah Timika atas nama Ruben Keyun yang masih di tahan tanpa alasan di Polres Mimika dan kelima, KNPB menghimbau kepada rakyat sipil bangsa Papua Barat untuk menghindari penghasutan, ajakan, oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan sesuatu di luar himbauan kami pasca jelang Pilres 9 Juli 2014.

Diberitakan sebelumnya, Solidaritas Pemuda, Mahasiswa dan Masyarakat Papua di Sulawesi Utara mengatakanakan memboikot Pilpres setelah  merayakan proklamasi Deklarasi Organisasi Papua Merdeka yang ke 43, 1 Juli 2014 lalu.

Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal (TNI) Christian Zebua sebelumnya juga sudah  menegaskan, dalam rangka peningkatan status keamanan, pihaknya telah menggeser ribuan personil ke sejumlah titik rawan di Papua.

“Kami juga menyiapkan pasukan cadangan 9 Satuan Setingkat Kompi atau sekitar 7200-an personil,” kata Pangdam dalam telekonfrence yang digelar di Makodam XVII Cenderawasih, Minggu (6/7).

Menurut Pangdam, ada enam daerah yang dianggap rawan di Papua dalam proses Pilpres (9/7) besok, antara lain Kabupaten Lanny jaya, yakni di sekitar wilayah Pirime, juga di Kabupaten Puncak, Keerom, Jayapura, Yapen dan Skow, Wutung, Kota Jayapura yang terletak di perbatasan RI dan PNG.(Jubi/Mecky).

About Suara Duka Dari Papua

0 komentar:

Posting Komentar

silakan komentari

Diberdayakan oleh Blogger.