Walapun polisei memblokade dan membubarkan masa aksi
dibeberapa titik kumpul di kota jayapura namun, sesuai dengan rencana sebelumya
KNPB bersama rakyat papua teyap memperingati hari ulantahun IPWP dan mendesak
PBB meninjauh Status Politik Papua Barat yang penuh Cacat Hukum dan moral serta
Menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah vanuatu atas kebijakanya
mempersoalkan masalah Papua di dalam sidang Tahunan PBB Bulan lalu.
Dalam aksi demo tersebut KNPB juga berhasil membacakan Statemen Politik sebagai tuntutan rakyat Papua dan juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah rebuplik Vanuatu. ada beberapa poin menjadi tuntutan aksi demo KNPB tersebut dibacakan oleh Sekertaris I mewakili KNPB pusat dan selanjutnya menyerahkan Kepada Parlemen Nasional West Papua (PNWP) sebagai lembaga Politik untuk menindak lanjuti ke jenyang lebih tinggi sesuai mekanisme perjuang PNWP. Statemen Politik dari KNPB tersebut diterimah Langsung oleh Ketua Parlemen Bucthar Tabuni didampigi Ketua Parlemen Rakyat Daerah Kaimana.............. di depan Museum Expo Waena.
berikut stekmen politk dan tuntutan rakyat Papua yang disampaikan oleh KNPB sebagai Media nasional
STEKMEN POLITIK
Rakyat
Papua Barat memiliki sejarah yang berbeda dengan Indonesia dalam menentang
penjajahan Belanda dan Jepang. Karena gerakan Koreri di Biak dan sekitarnya, lahir pada awal tahun
1940-an aktif menentang kekuasaan Jepang dan Belanda, tidak memiliki garis
komando dengan gerakan kemerdekaan di Indonesia ketika itu. Gerakan Koreri, di
bawah pimpinan Stefanus Simopiaref dan Angganita Manufandu, lahir
berdasarkan kesadaran pribadi bangsa Melanesia untuk memerdekakan diri di luar
penjajahan asing. Pada
Konferensi Meja Bundar (24 Agustus - 2 November 1949) di kota Den Haag
(Belanda) telah menyefakati
bersama oleh pemerintah Belanda dan Indonesia bahwa Papua Barat tidak merupakan
bagian dari negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Status Nieuw-Guinea akan
ditetapkan oleh kedua pihak setahun kemudian.
Rakyat
Papua Barat, melalui pemimpin-pemimpin mereka, sejak awal telah menyampaikan
berbagai pernyataan politik untuk menolak menjadi bagian dari RI. Frans
Kaisiepo, bekas gubernur Irian Barat, pada konferensi Malino 1946 di Sulawesi
Selatan, menyatakan dengan jelas bahwa rakyatnya tidak ingin dihubungkan dengan
sebuah negara RI (Plunder in Paradise oleh Anti-Slavery Society).
Johan Ariks, tokoh populer rakyat Papua Barat pada tahun 1960-an, menyampaikan
secara tegas perlawanannya terhadap masuknya Papua Barat ke dalam Indonesia (Plunder
in Paradise oleh Anti-Slavery Society).
Wilayah Papua
Barat pernah mengalami proses dekolonisasi di bawah pemerintahan Belanda. Papua
Barat telah memiliki bendera nasional
Bintang fajar memiliki lagu Kebangsaan Hai
Tanahku Papua sebagai lagu kebangsaan dan nama negara Papua Barat. Simbol-simbol
kenegaraan disiapkan oleh Komite Nasional Papua (KNP) sekarang yang kita kenal hari ini dengan nama Komite
Nasional Papua Barat (KNPB), simbol negara ini ditetapkan oleh New Guinea
Raad / NGR
(Dewan New Guinea). NGR didirikan pada tanggal 5 April 1961 secara demokratis
oleh rakyat Papua Barat bekerjasama dengan pemerintah Belanda. Nama negara,
lagu kebangsaan serta bendera telah diakui oleh seluruh rakyat Papua Barat dan
pemerintah Belanda.
Dari
1 Oktober 1962 hingga 1 Mei 1963, Papua Barat merupakan daerah perwalian PBB di
bawah United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) dan dari
tahun 1963 hingga 1969, Papua Barat merupakan daerah perselisihan internasional
(international dispute region). Kedua aspek ini menggaris-bawahi sejarah Papua
Barat di dunia politik internasional dan sekaligus menunjukkan perbedaannya
dengan perkembangan sejarah Indonesia bahwa kedua bangsa ini tidak saling
memiliki hubungan sejarah.
Pepera pada tahun 1969 di
Papua Barat yang hasilnya diperdebatkan di dalam Majelis Umum PBB. Beberapa
negara anggota PBB tidak setuju dengan hasil Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat)
karena hanya merupakan hasil rekayasa pemerintah Indonesia. Adanya masalah
Papua Barat di atas agenda Majelis Umum PBB menggaris-bawahi nilai sejarah
Papua Barat di dunia politik internasional. Ketidaksetujuan beberapa anggota
PBB dan kesalahan PBB dalam menerima hasil Pepera merupakan motivasi untuk
menuntut agar PBB kembali memperbaiki sejarah yang salah. Kesalahan itu sungguh
melanggar prinsip-prinsip PBB sendiri.
Masa
depan Bangsa Papua dikorbankan dengan tidak diikut-sertakannya rakyat Papua Barat sebagai
subjek masalah di dalam Konferensi Meja Bundar, New York Agreement yang
mendasari Act of Free Choice, Roma Agreement dan lain-lainnya merupakan
pelecehan hak penentuan nasib sendiri yang dilakukan oleh pemerintah (state
violence) dalam hal ini pemerintah Indonesia dan Belanda. Rakyat Papua Barat tidak diberi kesempatan
untuk memilih secara demokratis di dalam Pepera. Act of Free Choice
disulap artinya oleh pemerintah Indonesia menjadi Pepera. Di sini terjadi manipulasi pengertian dari Act of
Free Choice (Ketentuan Bebas Bersuara) menjadi Penentuan Pendapat Rakyat
(Pepera). Ortiz Sans sebagai utusan PBB yang mengamati jalannya Pepera
melaporkan bahwa rakyat Papua Barat tidak diberikan kebebasan untuk memilih.
Ketidakseriusan PBB untuk menerima laporan Ortiz Sans merupakan pelecehan hak
penentuan nasib sendiri. PBB justru melakukan pelecehan HAM melawan
prinsip-prinsipnya sendiri. Ini merupakan motivasi di mana rakyat Papua Barat
akan tetap berjuang menuntut pemerintah Indonesia, Belanda dan PBB agar kembali
memperbaiki kesalahan mereka di masa lalu.
Sejak
pencaplokan pada 1 Mei 1963, pemerintah Indonesia selalu berpropaganda bahwa
yang pro kemerdekaan Papua Barat hanya segelintir orang yang sedang bergerilya
di hutan. Tapi, Gerakan Juli 1998 membuktikan yang lain di mana dunia telah
menyadari bahwa jika diadakan suatu referendum bebas dan adil maka rakyat Papua
Barat akan memilih untuk merdeka di luar Indonesia. Rakyat Indonesia pun
semakin menyadari hal ini. Rakyat Papua Barat menyadari dirinya sendiri sebagai
bangsa yang terjajah sejak adanya kekuasaan asing di Papua Barat. Kesadaran
tersebut tetap menjadi kuat dari waktu ke waktu bahwa rakyat Papua Barat
memiliki identitas tersendiri yang berbeda dengan bangsa lain. Di samping itu,
penyandaran diri setiap kali pada identitas pribadi yang adalah dasar
perjuangan, merupakan akibat dari kekejaman praktek-praktek kolonialisme
Indonesia.
Perlawanan
menjadi semakin keras sebagai akibat dari (1) penindasan yang brutal, (2)
adanya ruang-gerak yang semakin luas di mana seseorang dapat mengemukakan
pendapat secara bebas dan (3) membanjirnya informasi yang masuk tentang sejarah
Papua Barat. Rakyat Papua Barat semakin mengetahui dan mengenal sejarah mereka.
Menurut catatan sementara, diperkirakan bahwa sekitar 400 ribu orang Papua
telah meninggal sebagai akibat dari dua hal yaitu kebrutalan ABRI dan kelalaian
politik pemerintah.
Sadar atau tidak, pemerintah Indonesia telah membuat
sejarah hitam yang sama dengan sejarah Jepang, Jerman, Amerikat Serikat, Yugoslavia dan
Rwanda. Kesadaran merupakan basis untuk mentransformasikan realitas, sebagaimana almarhum Paulo Freire
(professor Brasilia dalam ilmu pendidikan)menulis. Semangat juang menjadi kuat sebagai akibat dari kesadaran itu sendiri.
Sejarah Papua
Barat telah menjadi kuat, sarat, semakin terbuka dan kadang-kadang meledak.
Perjuangan kemerdekaan Papua Barat tidak pernah akan berhenti atau dihentikan
oleh kekuatan apapun kecuali ketiga faktor (hak, budaya dan latarbelakang
sejarah) tersebut di atas dihapuskan keseluruhannya dari kehidupan manusia
bermartabat. Rakyat Papua Barat akan meneruskan perjuangannya untuk menjadi
negara tetangga yang baik dengan Indonesia. Rakyat Papua Barat akan meneruskan
perjuangannya untuk menjadi bagian yang setara dengan masyarakat internasional.
Perjuangan akan dilanjutkan hingga perdamaian di Papua Barat tercapai.
Anak-anak, yang orang-tuanya dan kakak-kakaknya telah menjadi korban kebrutalan
ABRI tidak akan hidup damai selama Papua Barat masih merupakan daerah jajahan.
Mereka akan meneruskan perjuangan kemerdekaan Papua Barat.
Berdasarkan
sejarah masa lalu diatas kami Rakyat Papua Barat yang tergabung dalam Komite
Nasional Papua Barat (KNPB) Mendesak :
1.
Mendesak
kepda PBB segera meninjau kembali Status Politik Bangsa Papua Barat yang
sepihak melalui Perjanjian New York Agreement 15 Agustus 1962 yang mendasari
Act of Free Choice, atau Pepera
1969 yang penuh sacat Hukum dan moral.
2.
Mendesak
kepada Pemerintah Indonesia Memberikan kebebasan unutk rakyat Papua Menentukan
Nasib Sendiri melalu Referendum sebagai solusi untuk membuktikan apakah Rakyat Papua Ingin
hidup dengan Indonesia atau Merdeka sendiri lepas dari Indonesia.
3.
Meminta
Kepda Pemerintah Indonesia segera hentikan semua kebiyakan politik dan
pembangunan di papua barat sebelum rakyat Papua Barat Menetukan Nasib Sendiri
Melalui Referendum.
4.
Kami
segenap Rakyat Bangsa Papua Barat mendukung Penuh terhadap pidato Perdana
Mentri Vanuatu Mr. Moana Kalosil Carcasses, mendesak PBB
mengirim Tim Khusus di Papua Barat.
5.
Kami Bangsa Papua Barat, mendesak
kepada Negara-negara anggota MSG Segera menidaklanjuti hasil keputusan KTT MSG pada tanggal 20 juli lalu, tentang Hak
Penentuan Nasib Senditri (Self Determinaton ) dalam waktu dekat.
6.
Kami Komote Nasional Papua Barat
(KNPB) menghimbau kepada Seluruh Rakyat Papua Barat, dan Seluruh organisasi
perjuagan yang ada dalam negeri Maupun Luar Negeri Segera Bersatu dalam satu
Isu tunggal Yaitu, Hak Penentuan Nasib Sendiri (Self Determenation ) sesuai
Hasil Keputusan KTT MSG di Noumena Kanaky
7.
. Kami segenap Rakyat Bangsa Papua Barat
menyampaikan selamat ulang tahun IPWP
yang ke-5
Demikian setekmen
Politik Bangsa Papua Atas perhatian tak lupa kami haturkan berlimpa terima
Kasih
Badan
Pengurus Pusat
Komite Nasional Papua Barat (BPP-KNPB)
TTD
Agus Kosay Ones Suhuniap
Ketua 1
Sekertaris Umum
Menindak
Lanjuti :
PENANGGUNG
JAWAB POLITIK
PARLEMEN NASIONAL WEST PAPUA (PNWP)
BUCTHAR
TABUNI
KETUA
Tembusan :
1.
Sekretariat
IPWP
2. Sekretariat ILWP
3. Sekretariat MSG
4.
Kantor
OPM di London Inggris
5. Kantor OPM di
Belanda
6. Sekretariat FWC
7.
Arsip
KRONOLOGIS LENGKAP AKSI
DEMO TANGGAL,
16 OKTOBER 2013 DI JAYAPURA
dilakukan dalam rangaka sbb:
Memperingati HUT IPWP yang Ke-5
Mendukung pidato perdana memteri Vanuatu dalam Sidan
Tahunan PBB
Rakyat papua desak kepada PBB, segera meninjau kembali
satatus Politik Papua Barat
Segera hentikan pendropan militer organic maupun
no-organik di seluruh tanah Papua
Kondisi pementauan kronologis lapangan pada saat
kegiatan berlangsung:
Semua titik kumpul massa aksi sesuai surat
pemberitahuan kepolisihan antara lain: sentani dan sekitarnya dimata jalan pos
7. Prumnas 3, kalmokel sekitarnya Diputaran taksi. Perumnas 1-2 yoka, jalan
buper dan sekitarnya Diterminal Expo. Dok 1-9 apeyo dan sekitarnya Ditaman
Imby.
Semua titik kumpul massa aksi mulai serentak orasi
sambil kumpul massa aksi setiap titik berbenntang dengan bendera KNPB dengan
bertulisan symbol LAWAN, mengunakan pengeras suara mengapon, sons system, mobil
komando, dengan spanduk.
Sentani
Jam 05.00 wpb massa aksi mulai berkumpul dimata jalan
pos 7. Kemudian jam 07.00 wpb aparat kepolisihan tiba-tiba datang menghadang
massa aksi lengkap dengan peralatan perang (senjata) dibawa pimpinan Kapolresta
Jayapura sentani. yang sudah terkumpul dimata jalan pos 7 sekalian sita
perangkat aksi antara lain: spanduk, satu buah kamera handicen bendera KNPB.
Dengan mengunakan, satu bua mobil dalmas dan motor patroli 8 buah.
Jayapura.
Jam 06.00 wpb semua aktifis KNPB dan penggurus menuju
ke pasar mama papua. Dan lakukan orasi-orasi didepan pasar mama papua, kemudia
jam 08,00 wpb massa aksi turun ke taman Imbi dan dihadang oleh kepolisian
dengan jumlah 20 orang lengkap dengan senjata lengkap.
Jam 08.10 wpb, penyitaan bendera KNPB 10 buah dan satu
buah mengapon. Lakukan negosiasi lakukan BP KNPB kota madya dan Pusat pun juga
mereka tidak hargai demokrasi dipapua. Jam 09.35 wpb. Massa aksi paksa bubarkan
oleh aparat kepolisain.
jam 09.09 wpb massa aksi mulai berkumpul dihalte
parsko jayapura, massa aksi mengunakan 1 buah truk menuju ke expo waena dan
tiba di expo jam 10.41 wpb.
Waena Expo
Jam 07.09 wpb perumnas 3 waena masa aksi turun dari
sekeretariat KNPB Pusat massa aksi sekitar 23 orang dengan mengunakan mengapon
dan 6 buah bendera KNPB, tiba-tiba dihadang oleh aparat kepolisihan depan
Gapura uncen baru. Jam 07.24 wpb baku argument antara aparat kepolosihan dan
massa aksi, kemudian aparat arakahkan naik truk keexpo, massa aksi mengunakan
satu bua truk dengan 13 motor pengawalan
satu bua mobil dalmas polisi, tiba diexpo jam 08.11 wpb.
Tiba diexpo pihak kepolisian mengharakan massa aksi di
lapangan makam Theys H, Eluay, kemudian massa aksi turun dari truk lakukan
orasi pergantian Badan Pengurus KNPB Pusat diterminal Expo lalu massa duduki
sepanjang pingir jalan diterminal expo waena dan terjadi aduk argumen antara
pihak aparat kepolisian dan korinator aksi expo Warpo Wetipo. Kordinator aksi dengan aparat kepolisian negosiasi bersama wakapolresta Kiki
Kurnia, kiki tegas dan kegiatan ini pergi lakukan dimakam Theys H Eluay. Tetapi
beberapa jam kemudian Kapolresta Alfred Papare dan lakukan negosiasi kegiatan
lakukan di terminal Expo.
Beberapa menit kemudian jam 10.41 wpb massa aksi dari
jayapura tiba diexpo mereka bergabung dengan massa aksi yang ada diexpo.
Kemudian beberapa 5 menit lewat rombongan parlement
Nasional West Papua (PNWP) damping ketua PRD tiba diexpo.
Selama orasi pergantian antara ketua KNPB Wilayah
sentani, Kota Madya, Pusat sekaligus dibacakan stekmen politik, dan sekaligus
stekmen politik serahkan ke lembaga referentiv rakyat Papua disebut Parlemen
Nasional West Papua (PNWP) setelah diterima stekmen rakyat Papua yang media
oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB). PNWP lanjutkan orasi menentang Hukum
Indonesia, Pelangaran HAM, dan menyampaikan proses perjuangan Papua merdeka ditingkat
Internasional dan Nasioanl oleh Tuan Buchtar Tabuni.
Pada saat kegiatan berlangsung di terminal expo
pengawalan ketat oleh aparat Gabungan dengan
mengunakan peralatan lengakap (senjata) aparat TNI 2 truk besar dengan
jumlah TNI 60 personil, mobil dalmas polisi 11 buah dan 3 buah mobil
vanser/barak kuda. Berakhir aksi jam 14.34 wpb. Dan massa aksi pulang tertib,
aman dan terkendali.
Demikian kronologis aksi sesuai kondisi lapangan
selama berlangsung kegiatan.
Jayapura, 16 oktober 2013
Tulis Oleh: Mecky Yeimo Dkk
Kronolog KNPB Pusat
0 komentar:
Posting Komentar
silakan komentari