![]() |
Aparat Kepolisian Berusaha Memblokade masa Aksi KNPB |
Alasan aparat keamnan untuk membubarkan masa adalah, keberatan dengan Dua Buah Panah yang dibawah oleh masa aksi, yang merupakan budayah jati diri Bangsa Papua Ras melanesia, dua orang dilengkapi dengan busanah atau pakaian Tradional dan membawa Panah dan Busur sebagai alat tradisional yang tidak bisa lepaskan ketika berpakaian tradional, tetapi TNI dan POLISI tidak ada alasan untuk lain untuk menghadang Masa Aksi namun badan pengurus Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Mnukwar terus bernegosiasi sehingga kegiatan demo damai bisa berjalan damai
Sesuai himbahuan umum KNPB Pusat dan juga sesuai Seruan Umum KNPB Wilayah Munukwar ada Dua Titik
Kumpul yang di tentukan yaitu :1. Amban, depan pohon Beringin, :2. Jembatan Wosi Kali Dingin dan Titik Finis Panggung Penerangan Sanggeng, maka Pada pagi Jam 07.00 WPB hari senin tanggal 16 september 2013, mulai kumpul di depan pohon beringin atau Depan Universitas Negeri Papua (UNIPA) Manokwari tetapi karena hujan sempat teduh dibawa pondok jualan pinang dari mama papua dan takut mobil komando basa sehingga cari tempat aman ke amper dalam,
Pada
jam 09.25 WPB hujan mulai teduh maka
masa aksi mulai star menuju kota manokwari tempat finis. Sampai di depan Gereja
Efata manggoapi TNI dan polisi suda siap dengan alat perlengkapan perang yaitu.1.truk
polisi bersama personil 2.teng (barak kuda) yang dilengkapi senjata bersama
personil 3.mobil polantas bersama personil 4.truk milik angkatan darat (AD) bersama personil 3.truk milik angkatan laut (AL) bersama personil
personil dari 4.provos. lengkap dengan alat perang 5. Kendaraan lain seperti Motor, Mobl dan Strada
yang di pakai oleh TNI,Polisi dan Intel Tidak dapat di hitung,
Karena TNI-POLRI tidak alasan
lain untuk mengadang kami KNPB bersama masa
aksi rakyat, maka mereka Berkata ,Mengapa
kalian bawa senjata dua itu harus simpan baru kamu bisa lewat, maksub mereka
senjata adalah panah dan Busur yang dibawa oleh masa aksi rakayat papua barat
namun pihak TNI dan POLISI memperjemahkan dengan kata Senjatah. Sebenenar panah
dan busur merupakan alat tradisional papua yang tidak bisa dilepaskan Jika
berpakaian tradisional, negosiasi antara Kapolres dengan Ketua KNPB wilayah
Mnukwar Alexander Nekenem selama sekitar ampir 2 (Dua) jam lebih. Pihak kepolisian mengatakan
ketika kalian amankan alat-alat tajam dan panah dan busur dua buah yang dibawa
oleh masa,maka terpaksa Ketua KNPB arahkan
kepada militant/ keamanan KNPB untuk periksa masa aksi jangan sampai ada yang membaw alat tajam hal
ini untuk menjakinkan pihak TNI dan polisi atas kecurigaan mereka, maka Militan
KNPB periksa setiap masa aksi hasilnya tidak ada satupun masa yang membawa alat
tajam yang ada hanya dua buah busur dengan pana-pana yang di bawa oleh 2 (dua)
orang yang berpakaian tradisional itu merupakan sesuai budaya papua. 2 dua buah
panah tersebut putri militan KNPB menyerahkan kepada pihak kepolisian melalui
RESKRIM Kapolres manokwari lalui di serahkan ke kapolres manokwari,Sekitar jam 10.40 WPB, 2 (dua) pemuda beriasan/
berpakaian tradisional ini merasa ganjil kalau berpakaian tradisioanal tapi tidak
ada panah dan busur sehingga tempat kejadian itu juga mereka 2 (Dua) Ganti
pakaian tradisional yang mereka 2 pakai itu dengan celana dan berbadan kosong
setelah selesai dari kejadian tempat adang masa menuju ke Panggung Penerangan
Sanggeng.
Pada jam 08.00 WPB, Anggota Komite Nasional Papua
Barat (KNPB) Mnukwar menuju ke Titik
Kumpul Wosi Jembatan Kali Dingin dari Amban dengan Tujuan kordinir Masa
Rakyat dari Arah
Wosi,Rendani,Sowi,Arfai,Andai Dan Sekitarnya, Ternya TNI/ POLIRI sudah
sebelumnya dari pagi sudah datang siaga, Namun begitu mereka anggota (KNPB) sampai dan sementara sedang Orasi-Orasi Politik, diantara Militan KNPB satu berpakaian Baju
Army Indonesia, Maka mendekatlah pihak
militer provos berpakaian Army lengkap disuru buka baju Army Indonesia,
Maka dia Buka depan TNI/POLRI dan masa rakyat dan diserakan langsung ke pihak Militer
Indonesia tersebut dan meraka Sedang
dalam orasi, Pihak Kepolisian katakan
hari ini kami tidak di Ijinkan KNPB bersama Rakyat turun aksi, Maka jawab
anggota KNPB :Kami Turun jalan atau aksi sesuai agenda Nasional dari pusat maka
kami tetap turun jalan.
Sekitar
Jam 10.00.WPB Mulai star Jalan dari wosi tetapi diadang dan POLISI dan TNI katakana, Masa dari Amban tidak Turun jadi Kalian semua Naik
ke Truk Milik POLISI untuk diantar ke
satu titik agar kamu gabung dengan masa
dari Amban, Tetapi Rakyat bersama KNPB berkata kami tolak dengan alasan, Kami
tidak mau di fasilitasi dari pihak Kepolisian kemudia Masa Rakyat dan anggota
KNPB Palang satu belakos dan menuju ke satu Titik yaitu masa dari amban.
Tibah
di titik finis yaitu Panggung Penerangan Sanggeng pada jam 12,30 WPB.Setibanya masa
aksi di Titik Finis Kejahatan NKRI melalui TNI/POLRI memberikan kami tekanan dengan waktu untuk ibadah maupun
orasi-orasi politik Selama Waktu 30
(Tiga puluh Menit) Dan ibadah bersama
dan orasi-orasi politik dari Parlemen Rakyat Daerah (PRD), Toko Gereja dan dari
KNPB, karena waktu dan ada tekanan maka tidak menjalani acara secara Menyeluruh
yang sesuai pengacara di siapkan seperti: Pers dengan Wartawan, Tidak isi Formulir
PETITION dan tidak membacakan Stekmen Politik, beberapa poin menjadi
tuntutan mereka yaitu :
1.
Kami Bangsa Papua Barat, mendukung penuh kebijakan Perdana Mentri Vanuatu Mr. Moana Carcasses Kalosil untuk membawa Masalah Papua dalam
sidang Tahunan PBB dalam bulan September 2013.
2.
Mendesak MSG Segera menindaklanjuti Keputusan KTT MSG yang sudah dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2013 lalu, sesuai dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Ketua MSG Mr. Victor Tutugoro yang mana mendesak para Peminpin MSG untuk mencari penyelesaian bagi pembebasan masalah Papua
Barat pada hari Senin 26 Agustus 2013 lalu.
3.
Memperingati tanggal 15 September sebagai Hari
Demokrasi Internasional yang ditetapkan oleh PBB, mendesak kepada Pemerintah Indonesia untuk
menghargai dan memberikan ruang demokrasi seluas-luasnya bagi bangsa Papua
Barat.
4.
Mendesak Pemerintah Indonesia segera memberikan
kebebasan kepada rakyat Papua Barat sesuai hasil
KMB di Den Haag-Nederlnd 1949, Komitmen Pemerintah Kerajaan Belanda lewat
Pidato Ratu Juliana 1960, Pasal 18 bagian b-Perjanjian New York Agreement 15
Agustus 1962 dan UUD 1945).
5.
6.
Kami Menuntut kepada PBB Agar mendesak indonesia segerah membuka ruang
demokrasi bagi Kami Rakyat Pribumi West Papua.
7.
Kami Menuntut kepada PBB Agar Mendesak Indonesia segera Menarik
pasukan Organik dan Non-Organik di atas
seluruh Tanah Papua
Demikian
: Parlemen Rakyat Daerah Mnukwar dan
Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Mnukwar
Berikut Foto-Foto Aksi Di manokwari
By. admin: NG
0 komentar:
Posting Komentar
silakan komentari